/* footer_wrapper ---------------------------- */ #footer_wrapper{ width: 100%; position: relative; float: left; background:#ff69b4; border: px solid #ff0000; padding:%; } #footer_wrapper1{ float:left; width:30%; margin:1px; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper2{ float:left; width:30%; margin-top:1%; margin-bottom:1%; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper3{ float:left; width:30%; margin:1%; background:#7cfc00; padding:1%; }

Saturday 13 June 2015

Ada apa dengan waktu subuh

Ternyata ada misteri dibalik waktu subuh yang mesti kita ketahui, dari pada bingung mistrei apa yang terkandung mending lansung saja dibaca.



Allah bersumpah dalam Al Fajr :“Demi fajar
(waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah
mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada
Tuhan yang menguasai waktu subuh”.
.
Ada apa sebenarnya di balik waktu Subuh? Mengapa Allah sampai bersumpah demi waktu Subuh?
Dan mengapa pula kita harus berlindung
kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?
.
Ya, ternyata waktu Subuh memang benar-benar
sangat berbahaya! Waktu Subuh itu lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api. Waktu
Subuh bisa lebih menyengsarakan dari derita
kemiskinan. Waktu Subuh bahkan lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin!
Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah
kita, dan mengambil paksa semua barang yang kita miliki. Emas dan semua perhiasan dirampas. Uang
cash puluhan juta dirampas. Laptop yang berisi
data-data penting dirampas. Mobil yang belum
lunas cicilan-nya juga dirampas.
.
Nah, bisa dibayangkan bagai-
mana pedihnya hati kita menerima kenyataan itu? Tapi ketahuilah, sebenarnya waktu Subuh lebih
kejam dari perampok itu. Sebab jika kita ‘tergilas
waktu Subuh’, sehingga melalaikan shalat fajar,
maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih
besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil.
Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya.
.
Ingat,“Dua rakaat fajar lebih baik dari
dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).
.
Waktu Subuh juga bisa lebih menyeng-sarakan
dari sekadar kemiskinan di dunia. Sebab bagi orang-
orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga
mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang
miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150
(0,7%) saja dari pahala shalatnya.
“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah,
maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR
Muslim). Shalat semalam suntuk adalah shalat yang
dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari
sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama
sepuluh jam, atau kurang lebih, sama dengan 150
kali shalat! Jadi, betapa agungnya fadilah shalat
Subuh berjamaah ini, khususnya bagi Kaum Adam. Dan betapa malangnya orang yang ‘tergilas waktu
Subuh’, orang-orang yang mengabaikan shalat
subuh berjamaah di masjid.
Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran
api yang disiram bensin. Mengapa demikian?
Karena Rasulullah telah bersabda, bahwa orang yang tidak mampu melaksa-nakan shalat Subuh
berjamaah, kedudukan-nya setara dengan orang
munafik.
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh
seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat
Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal
mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah)
sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR
Bukhari Muslim).
Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tak
mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, sesungguhnya adalah orang yang
dalam keadaan terancam bahaya, karena dirinya
disetarakan dengan orang munafik. Sebab, ancaman
bagi orang munafik adalah Neraka
Jahanam.“Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan orang-orang munafik dan orang- orang kafir di dalam Jahanam” (An Nisa:140).
Bukankah Jahanam lebih berbahaya dari sekadar
kobaran api yang disiram bensin ?
Nah, agar kita tidak merasakan ‘gilasan waktu
Subuh’ yang lebih kejam dari perampokan, agar
kita tidak terkena ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar
kita tidak terkapar ‘gilasan waktu Subuh’ yang
lebih berbahaya dari kobaranapi, maka:“Katakanla
h! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
waktu Subuh” (Al Falaq:1).Yaitu dengan
memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat
berjamaah di masjid terutama bagi laki-laki.
Tapi ada satu pertanyaan yang tersisa, yaitu
mengapa waktu Subuh bisa menggilas kita? Sebab,
kalau kita mau memperhatikan, sesungguhnya
waktu Subuh adalah waktu yang paling berat buat kita yang ingin beribadah. Mengapa? Karena waktu
Subuh adalah saat paling tenang, sehingga sangat
pas buat menenggelamkan diri dalam tidur
nyenyak dan bermimpi indah. Ditambah lagi,
umumnya, suhu udara waktu Subuh lebih dingin
dibanding waktu lainnya – sehingga membuat yang sedang tidur jadi makin merapatkan
selimutnya.
Tapi yang paling berbahaya ialah, kalau kita
sampai kena kepung pasukan iblis – yang akan
mengencingi telinga kita, agar tak bisa mendengar
panggilan “Shalat itu lebih baik daripada tiduuurrr!” dari speaker masjid, dan meniup-niup
mata kita – sehingga mata kita serasa dilem atau
kelopaknya bagaikan dibanduli dengan beban
jutaan ton, sehingga “susaaaahhhh betul buat
dibuka”.
Nah, suasana waktu Subuh dan hasil daya upaya pasukan iblis itulah yang akan “menggilas” niat
kita, tekad kita, buat bangun dan mendirikan sholat.
Sehingga kita terus terkapar tanpa daya di atas
buaian tidur lelap dan mimpi indah, dan melalaikan
shalat fajar serta shalat Subuh berjamaah di
masjid. Jadi, jangan anggap remeh kekuatan waktu Subuh dalam mematahkan atau menggilas iman
kita, sehingga iman kita tidak bisa bertumbuh
dengan subur oleh siraman fadilah shalat fajar dan
shalat berjamaah.
Wallahu A'lam
Semoga Kita tetap istiqamah dijalan Allah swt. Dan Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita, dan
memberi hidayahnya agar kita tetap dalam keadaan
iman dan bertakwa kepada-Nya, hingga ajal
menjemput kita. Aamiin

No comments:

Post a Comment