/* footer_wrapper ---------------------------- */ #footer_wrapper{ width: 100%; position: relative; float: left; background:#ff69b4; border: px solid #ff0000; padding:%; } #footer_wrapper1{ float:left; width:30%; margin:1px; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper2{ float:left; width:30%; margin-top:1%; margin-bottom:1%; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper3{ float:left; width:30%; margin:1%; background:#7cfc00; padding:1%; }

Saturday 13 June 2015

KISAH SELEMBAR BULU MATA

KISAH SELEMBAR BULU MATA
.



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Diriwayatkan di
Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah
sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan
umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia
berkeras membantah. “Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua
itu.
“Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam
dosa,” jawab malaikat.
.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg
sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian.
Makanya ia pun menyanggah, “Manakah saksi-saksi yang kau maksudkan? Di sini tidak ada siapa
kecuali aku dan suaramu.”
“Inilah saksi-saksi itu,” ujar malaikat.
.
Tiba-tiba mata angkat bicara, “Saya yang
memandangi.”
Disusul oleh telinga, “Saya yg mendengarkan.”
Hidung pun tidak ketinggalan, “Saya yang
mencium.”
Bibir mengaku, “Saya yang merayu.”
Lidah menambah, “Saya yang mengisap.”
Tangan meneruskan, “Saya yang meraba dan meremas.”
Kaki menyusul, “Saya yang dipakai lari ketika
ketahuan.”
“Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan
aibmu itu, ucap malaikat.
Orang tersebut tidak dapat membuka
sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka,
sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam
jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
.
Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu,
sekonyong-konyong terdengar suara yang amat
lembut dari selembar bulu matanya: “Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi.”
“Silakan”, kata malaikat.
“Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yang lengang, aku pernah
dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya.
Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila
ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yang terbasahi air
matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari
ancaman api neraka
Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil
sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”
.
Dengan kesaksian selembar bulu
mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke syurga. Sampai terdengar suara
bergaung kepada para penghuni syurga:
.
.... “Lihatlah, Hamba Allah ini masuk syurga
karena pertolongan selembar bulu mata. (atas rahmat Allah) Sungguh Allah Maha Pemberi Karunia" ….

No comments:

Post a Comment