/* footer_wrapper ---------------------------- */ #footer_wrapper{ width: 100%; position: relative; float: left; background:#ff69b4; border: px solid #ff0000; padding:%; } #footer_wrapper1{ float:left; width:30%; margin:1px; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper2{ float:left; width:30%; margin-top:1%; margin-bottom:1%; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper3{ float:left; width:30%; margin:1%; background:#7cfc00; padding:1%; }

Sunday 4 May 2014

NABI ISA 'ALAIHIISSALLAM (YESUS) BUKAN TUHAN !!

Dikisahkan didalam Al kitab yaitu pada Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai berikut :

"Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,dan berkata kepadaNya: 'Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,jika Engkau sujud menyembah aku.', Maka berkatalah Yesus kepadanya: 'Enyahlah,Iblis! Sebab ada tertulis:Engkau harus menyembah Tuhan,Allah mu,dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!." (Matius 4:8-10)

Seharusnya ucapan atau sabda Yesus tersebut menberikan suatu pengertian kepada orang-orang Nasharani,bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah,karena dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul !!

Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:

1.Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid,yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).

2.Terhadap Iblis saja,Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti itu hanyalah kepada Allah saja,bukan lainnya,bukan juga pada dirinya.

3.Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan,sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan,Allahmu,dan hanya kepadaku sajalah engkau berbakti!"

Yesus sendiri yang memberikan kesaksian bahwa menyembah dan berbakti itu, hanyalah kepada Allah,bukan kepada dirinya,mengapa justru Yesus itu yang dijadikan sesembahan oleh umat nashrani ?,Subhanallah.

Allah Ta'ala berfirman,(yang artinya):

"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwa Allah salah satu dari yang tiga,padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa.Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu,pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih."
(Qs.Al Ma'idah:73)

Namun oleh para penyeru penyatuan agama,kekafiran mereka dibuat kabur sehingga ada orang Islam yang menganggap mereka sama dengan kaum muslimin.
Hingga kita (kaum muslimin) tidak boleh mengkafirkan orang nashrani dan juga yahudi.Subhanallah !

Ucapan yang keluar dari orang-orang ini adalah ucapan sesat.Bahkan bisa jadi ia merupakan kekafiran,karena Allah telah mengkafirkan orang Yahudi dan Nashrani dalam kitab-Nya,(yang artinya):

"Orang-orang Yahudi berkata: 'Uzair itu putera Allah', dan orang Nashrani berkata: 'Al Masih itu putera Allah'.Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.Dilaknati Allah-lah mereka;bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah,dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa;tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (Qs.At Taubah: 30-31)

Allah 'Azza wa Jalla telah jelas menyatakan pula,(yang artinya):

"Jika kamu kafir,maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya…" (Qs. Az Zumar:7)

Maka,barangsiapa yang ragu terhadap kekafiran Yahudi dan Nashrani maka tidak ada keraguan tentang kafirnya dia.

Dan sangat disesalkan pula,begitu banyaknya kaum muslimin yang ternyata ikut-ikutan gembira dan ikut-ikutan merayakan hari raya/hari besar kaum kafir.

Samahatul Imam Al 'Allamah Asy Syaikh 'Abdul Aziz bin Baz rahimahullah :

Tidak boleh bagi muslim dan muslimah untuk ikut serta dengan kaum Nashara, Yahudi, atau kaum kafir lainnya dalam acara perayaan-perayaan mereka. Bahkan wajib meninggalkannya.Karena barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan kita dari sikap menyerupai mereka atau berakhlaq dengan akhlaq mereka.Maka wajib atas setiap mukmin dan mukminah untuk waspada dari hal tersebut,dan tidak boleh membantu untuk merayakan perayaan-perayaan orang-orang kafir tersebut dengan sesuatu apapun,karena itu merupakan perayaan yang menyelisihi syari'at Allah dan dirayakan oleh para musuh Allah.

Maka tidak boleh turut serta dalam acara perayaan tersebut,tidak boleh bekerja sama dengan orang-orang yang merayakannya,dan tidak boleh membantunya dengan sesuatu apapun,baik teh,kopi,atau perkara lainnya seperti alat-alat atau yang semisalnya.

Allah Ta'ala berfirman :

ا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
"Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan,dan jangalah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan." (Qs.Al Ma'idah : 2)

Ikut serta dengan orang-orang kafir dalam acara perayaan-perayaan mereka merupakan salah satu bentuk tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.Maka wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk meninggalkannya.Tidak selayaknya bagi seorang yang berakal jernih untuk tertipu dengan perbuatan-perbuatan orang lain.Yang wajib atasnya adalah melihat kepada syari'at dan aturan yang dibawa oleh Islam,merealisasikan perintah Allah dan Rasul-Nya,dan sebaliknya tidak menimbangnya dengan aturan manusia, karena kebanyakan manusia tidak mempedulikan syari’at Allah.

Sebagaimana firman Allah :

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ
"Kalau engkau mentaati mayoritas orang yang ada di muka bumi,niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah." (Qs.Al An’am : 116)

Allah juga berfirman :

وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
"Kebanyakan manusia tidaklah beriman walaupun engkau sangat bersemangat (untuk menyampaikan penjelasan)." (Qs.Yusuf : 103)

Maka segala perayaan yang bertentangan dengan syari'at Allah tidak boleh dirayakan meskipun banyak manusia yang merayakannya.Seorang mukmin menimbang segala ucapan dan perbuatannya,juga menimbang segala perbuatan dan ucapan manusia,dengan timbangan Al Qur'an dan As Sunnah.Segala yang sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah atau salah satu dari keduanya,maka diterima meskipun ditinggakan manusia.Sebaliknya,segala yang bertentangan dengan Al Qur'an dan As Sunnah atau salah satunya,maka ditolak meskipun dilakukan oleh manusia.

(Lihat,Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah rahimahullah I/405)

Allah Ta'ala berfirman,(yang artinya):

"…Allah menjadikan kamu cinta akan keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu,serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran,kefasikan,dan kedurhakaan.Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus."
(Qs.Al Hujurat :7)

Wallahu Ta'ala A'lam

No comments:

Post a Comment