/* footer_wrapper ---------------------------- */ #footer_wrapper{ width: 100%; position: relative; float: left; background:#ff69b4; border: px solid #ff0000; padding:%; } #footer_wrapper1{ float:left; width:30%; margin:1px; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper2{ float:left; width:30%; margin-top:1%; margin-bottom:1%; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper3{ float:left; width:30%; margin:1%; background:#7cfc00; padding:1%; }

Monday 2 April 2012

puisi: dari balik jendela puncak chase plasa

DARI BALIK JENDELA PUNCAK CHASE PLASA

Dari balik jendela puncak chase plasa
Jakarta terkapar dibawah
Terhimpit baying-bayang
Pengemis cilik yang bercermin pada kaleng coca-cola
Rindu susu ibu yang tak lagi ada
Tidaklah menarik kilau BMW
Atau bis reyot
Mereka tak ubahnya mainan dan balik kaca etalase
Bahkan dalam mimpi pun tak juga ada
Di balik dedu kaca dan marmer
Mentari meleleh pada wajah legam
Hidup hari ini sekedar harapan malam tiba
Dan usailah lelah mengais nasib
Untuk hari esok yang tak pernahpasti (Medy Loekito)