/* footer_wrapper ---------------------------- */ #footer_wrapper{ width: 100%; position: relative; float: left; background:#ff69b4; border: px solid #ff0000; padding:%; } #footer_wrapper1{ float:left; width:30%; margin:1px; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper2{ float:left; width:30%; margin-top:1%; margin-bottom:1%; background:#7cfc00; padding:1%; } #footer_wrapper3{ float:left; width:30%; margin:1%; background:#7cfc00; padding:1%; }

Monday 25 October 2010

puisi:episode

EPISODE Kami duduk berdua Di bangku halaman rumahnya Pohon jambu di halaman rumah itu Berbuah dengan lebatnya Dan kami senang memandagnya Angina yang lewat Memainkan daun yang berguguran Tiba-tiba ia bertanya “megapa sebuah kancing bajumu lepas terbuka? ” aku hanya tertawa lalu ia sematkan dengan mesra sebuah peniti menutup bajuku sementara itu aku bersihakan guguran jambu yang mengotori rambutnya (karya: W. S. Rendra)