Dikisahkan didalam Al kitab yaitu pada Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai berikut :
"Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,dan berkata
kepadaNya: 'Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,jika Engkau sujud
menyembah aku.', Maka berkatalah Yesus kepadanya: 'Enyahlah,Iblis! Sebab
ada tertulis:Engkau harus menyembah Tuhan,Allah mu,dan hanya kepada Dia
sajalah engkau berbakti!." (Matius 4:8-10)
Seharusnya ucapan
atau sabda Yesus tersebut menberikan suatu pengertian kepada orang-orang
Nasharani,bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau Allah yang harus
disembah,karena dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul !!
Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:
1.Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid,yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).
2.Terhadap Iblis saja,Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti
itu hanyalah kepada Allah saja,bukan lainnya,bukan juga pada dirinya.
3.Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan,sebab jika Yesus itu Tuhan,
tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan,Allahmu,dan hanya kepadaku
sajalah engkau berbakti!"
Yesus sendiri yang memberikan
kesaksian bahwa menyembah dan berbakti itu, hanyalah kepada Allah,bukan
kepada dirinya,mengapa justru Yesus itu yang dijadikan sesembahan oleh
umat nashrani ?,Subhanallah.
Allah Ta'ala berfirman,(yang artinya):
"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: Bahwa Allah salah
satu dari yang tiga,padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Tuhan Yang Esa.Jika mereka tidak berhenti dari apa yang
mereka katakan itu,pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan
ditimpa siksaan yang pedih."
(Qs.Al Ma'idah:73)
Namun oleh
para penyeru penyatuan agama,kekafiran mereka dibuat kabur sehingga ada
orang Islam yang menganggap mereka sama dengan kaum muslimin.
Hingga kita (kaum muslimin) tidak boleh mengkafirkan orang nashrani dan juga yahudi.Subhanallah !
Ucapan yang keluar dari orang-orang ini adalah ucapan sesat.Bahkan bisa
jadi ia merupakan kekafiran,karena Allah telah mengkafirkan orang
Yahudi dan Nashrani dalam kitab-Nya,(yang artinya):
"Orang-orang Yahudi berkata: 'Uzair itu putera Allah', dan orang
Nashrani berkata: 'Al Masih itu putera Allah'.Demikian itulah ucapan
mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir
yang terdahulu.Dilaknati Allah-lah mereka;bagaimana mereka sampai
berpaling? Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah,dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih
putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha
Esa;tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.Maha Suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan." (Qs.At Taubah: 30-31)
Allah 'Azza wa Jalla telah jelas menyatakan pula,(yang artinya):
"Jika kamu kafir,maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan
Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya…" (Qs. Az Zumar:7)
Maka,barangsiapa yang ragu terhadap kekafiran Yahudi dan Nashrani maka tidak ada keraguan tentang kafirnya dia.
Dan sangat disesalkan pula,begitu banyaknya kaum muslimin yang ternyata
ikut-ikutan gembira dan ikut-ikutan merayakan hari raya/hari besar kaum
kafir.
Samahatul Imam Al 'Allamah Asy Syaikh 'Abdul Aziz bin Baz rahimahullah :
Tidak boleh bagi muslim dan muslimah untuk ikut serta dengan kaum
Nashara, Yahudi, atau kaum kafir lainnya dalam acara perayaan-perayaan
mereka. Bahkan wajib meninggalkannya.Karena barangsiapa yang menyerupai
suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan kita dari sikap
menyerupai mereka atau berakhlaq dengan akhlaq mereka.Maka wajib atas
setiap mukmin dan mukminah untuk waspada dari hal tersebut,dan tidak
boleh membantu untuk merayakan perayaan-perayaan orang-orang kafir
tersebut dengan sesuatu apapun,karena itu merupakan perayaan yang
menyelisihi syari'at Allah dan dirayakan oleh para musuh Allah.
Maka tidak boleh turut serta dalam acara perayaan tersebut,tidak boleh
bekerja sama dengan orang-orang yang merayakannya,dan tidak boleh
membantunya dengan sesuatu apapun,baik teh,kopi,atau perkara lainnya
seperti alat-alat atau yang semisalnya.
Allah Ta'ala berfirman :
ا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
"Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan,dan jangalah
kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan." (Qs.Al Ma'idah : 2)
Ikut serta dengan orang-orang kafir dalam acara perayaan-perayaan
mereka merupakan salah satu bentuk tolong-menolong dalam dosa dan
permusuhan.Maka wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk
meninggalkannya.Tidak selayaknya bagi seorang yang berakal jernih untuk
tertipu dengan perbuatan-perbuatan orang lain.Yang wajib atasnya adalah
melihat kepada syari'at dan aturan yang dibawa oleh Islam,merealisasikan
perintah Allah dan Rasul-Nya,dan sebaliknya tidak menimbangnya dengan
aturan manusia, karena kebanyakan manusia tidak mempedulikan syari’at
Allah.
Sebagaimana firman Allah :
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ
"Kalau engkau mentaati mayoritas orang yang ada di muka bumi,niscaya
mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah." (Qs.Al An’am : 116)
Allah juga berfirman :
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
"Kebanyakan manusia tidaklah beriman walaupun engkau sangat bersemangat (untuk menyampaikan penjelasan)." (Qs.Yusuf : 103)
Maka segala perayaan yang bertentangan dengan syari'at Allah tidak
boleh dirayakan meskipun banyak manusia yang merayakannya.Seorang mukmin
menimbang segala ucapan dan perbuatannya,juga menimbang segala
perbuatan dan ucapan manusia,dengan timbangan Al Qur'an dan As
Sunnah.Segala yang sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah atau salah satu
dari keduanya,maka diterima meskipun ditinggakan
manusia.Sebaliknya,segala yang bertentangan dengan Al Qur'an dan As
Sunnah atau salah satunya,maka ditolak meskipun dilakukan oleh manusia.
(Lihat,Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah rahimahullah I/405)
Allah Ta'ala berfirman,(yang artinya):
"…Allah menjadikan kamu cinta akan keimanan dan menjadikan (iman) itu
indah dalam hatimu,serta menjadikan kamu benci kepada
kekafiran,kefasikan,dan kedurhakaan.Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan yang lurus."
(Qs.Al Hujurat :7)
Wallahu Ta'ala A'lam
No comments:
Post a Comment